Langkah Ducati untuk merekrut Marc Marquez untuk MotoGP 2025 berbeda dengan kesalahan mereka sebelumnya ketika mereka menggaet Valentino Rossi, yang meninggalkan Yamaha untuk bergabung dengan Ducati pada 2011. Ketika itu, Dokter sudah menang sembilan kali kejuaraan dunia.
Namun, Valentino Rossi kemudian mengalami dua musim gagal di Ducati sampai akhirnya kembali ke Yamaha, tetapi dia tidak dapat menambah titel juara dunia MotoGP sampai pensiun.
Tahun ini, Ducati mengumumkan perekrutan Marc Marquez sebagai rider tim pabrikan musim depan. Langkah Ducati untuk merekrut Marquez berbeda dari yang mereka lakukan dengan Rossi sebelumnya.
Davide Tardozzi, Manajer Tim Ducati, mengatakan kepada GPOne, “Ini sebuah pertaruhan yang berbeda sama sekali karena persiapan yang kami lakukan sebagai pabrikan, motor, manajemen, dan manajemen teknis pada saat ini.”
Marc Marquez Yakin Ia Tidak Bersalah Atas Kepergian Pramac
Marc Marquez, pembalap Gresini Racing, percaya dirinya tidak bersalah atas kepergian Prima Pramac Racing dari tim Ducati di MotoGP 2025. Namun, dia juga mengakui bahwa kepergian Pramac akan mengurangi informasi dan data yang dia dapatkan tentang kinerja Desmosedici musim depan.
Setelah gagal mendapatkan Marquez, Pramac memutuskan untuk mengakhiri kolaborasi dua puluh tahunnya dengan Ducati. Selain itu, kecewa karena Tim Ducati Lenovo tidak memilih Jorge Martin untuk menggantikan Pecco Bagnaia. Pramac sebelumnya mengantisipasi bahwa Martin, yang mereka “asuh” sejak 2021, akan dipilih sebagai pembalap skuad pabrikan.
Namun, Marquez menolak bergabung dengan Pramac, memungkinkan mereka untuk bertandem dengan rider muda seperti Fermin Aldeguer. Karena itu, Marquez ingin bertahan di Gresini dengan motor baru jika dia tidak dapat bergabung dengan Tim Ducati Lenovo.
Dalam sebuah pernyataan di Autosport pada hari Jumat (28/6/2024), Marquez menyatakan bahwa dia tidak merasa bersalah atas keputusan Pramac untuk meninggalkan Ducati. Tapi baginya, kehilangan Pramac berarti mereka tidak akan memiliki banyak data. Apalagi Pramac memainkan peran penting dalam pengembangan motor Desmosedici selama ini.
Saya tidak melakukan apa-apa tentang Pramac meninggalkan Ducati, jadi saya tidak merasa bersalah. Sebagai pengendara Ducati, dia menyatakan, “Memang benar bahwa saya ingin mereka terus bekerja sama karena itu berarti dua motor lebih banyak di trek, lebih banyak informasi, dan mereka adalah tim penting bagi Ducati.”
Namun, Marquez percaya bahwa penggemar senang dengan kepergian Pramac dari Ducati. Dengan demikian, jumlah motor yang diproduksi oleh pabrikan Jepang dan Italia menjadi lebih setara. Seperti yang diketahui, banyak orang menyebut MotoGP sebagai “Ducati Cup” sejak Ducati kembali menurunkan delapan rider pada 2022.
Sebagai penggemar MotoGP, saya pikir ini berita bagus. Jika saya benar-benar egois, saya lebih suka lebih banyak motor Ducati di trek. Namun, bagi penggemar Ducati, itu adalah tindakan yang masuk akal jika satu tim Ducati beralih ke Yamaha. Dengan demikian, ada empat motor Jepang dan dua motor Italia di trek MotoGP,” tutupnya.