Senin, 4 November, perwakilan massa dari Aksi 411 yang dimotori Front Persaudaraan Islam (FPI) dan berbagai ormas Islam lainnya menyerahkan surat ke Sekretariat Negara.
Dalam surat tersebut, mereka meminta pemerintah untuk mengusut akun Fufufafa secara menyeluruh dan mengingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak terpengaruh oleh kelompok “Mulyono”.
Mulyono merujuk pada nama lahir Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. Jokowi mengakui bahwa dia lahir dengan nama Mulyono, tetapi orang tuanya menggantinya karena dia sering sakit. Sekarang, Warganet sering menyebut Jokowi dengan nama Mulyono.
Menurut dokumen yang diterima dari Aziz Yanuar, seorang delegasi massa aksi 411, isi surat yang dikirim ke Setneg adalah sebagai berikut: “Pernyataan Sikap Tritura Aksi 411 Tangkap Jokowi Dan Makzulkan Fufufafa, Selamatkan Negeri Dari Malapetaka.”
Kode surat surat ini 243Y-VY4A98, dilengkapi dengan cap dan tanda tangan tanda terima dari Kemensetneg.
Surat tersebut mencakup empat tuntutan. Pertama, massa aksi 411 menuntut usut tuntas dan tegakan hukum terhadap Jokowi dan kroninya atas semua kejahatan, KKN, pelanggaran konstitusi, dan pelanggaran HAM.
Kedua, menegaskan bahwa akun Fufufafa adalah contoh nyata dari kerusakan moral yang tidak boleh dibiarkan, yang harus diselidiki secara menyeluruh dan diberlakukan hukum.
Ketiga, mereka meminta Presiden Prabowo untuk menghindari dididikte oleh “geng Mulyono” dan pengikutnya karena Prabowo dianggap memiliki kebijaksanaan dan ketegasan.
Keempat, mereka meminta semua orang Istam untuk tetap bersatu melawan kezaliman dan kejahatan.
Surat-surat yang dikirim ke Setneg oleh massa Aksi 411 disajikan secara keseluruhan di sini.
Pernyataan Sikap Aksi 411
Tritura Aksi 411
Tangkap Jokowi Dan Makzulkan Fufufafa, Selamatkan Negeri Dari Malapetaka
Bahwa kami rakyat Indonesia, dalam waktu 10 tahun lamanya di bawah rezim Jokowi, merasakan begitu banyak penderitaan yang merupakan akibat kezaliman dari kekuasaan Jokowi yang senantiasa menekan rakyat lewat kebijakan jahat yang hanya menguntungkan oligarki dan menyiksa rakyat kecil.
Bahwa kami rakyat Indonesia, muak dengan begitu rutinnya kebohongan dan penipuan serta begitu banyak kerusakan akhlak yang dilakukan 10 tahun lamanya.
Bahwa kami rakyat Indonesia, 10 tahun lamanya merasakan begitu banyak aksi pecah belah dan adu domba oleh Jokowi dan kroninya sehingga menciptakan ketegangan antar anak bangsa, hanya demi melayani nafsu kekuasaan Jokowi.
Bahwa kami rakyat Indonesia tidak akan diam atas kejahatan dan kezaliman yang selama ini dilakukan oleh Jokowi dan kroninya.
Karena itu kami rakyat Indonesia menuntut:
1. Usut tuntas dan tegakan hukum terhadap Jokowi dan kroninya, atas segala kejahatan, KKN, pelanggaran konstitusi, dan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Jokowi dan kroninya;
2. Usut tuntas dan tegakan hukum kepada akun Fufufafa yang merupakan bentuk nyata kerusakan akhlak yang tidak boleh dibiarkan;
3. Kepada Yang Terhormat Presiden Prabowo, kami yakini anda memiliki ketegasan dan akal sehat, sehingga jangan sampai mau didikte oleh geng penjahat model Mulyono dan kroninya;
4. Kepada seluruh umat Islam dimana pun berada untuk terus bersatu padu lawan segala bentuk kezaliman dan kejahatan sebagai bentuk pengamalan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Massa Akan Kembali Gelar Aksi Reuni 212
Baik reuni 212 maupun aksi massa 411 akan kembali pada 2 Desember. Mereka berharap Habib Rizieq Shihab akan hadir dalam demonstrasi 212 yang akan datang.
Akan kita rajut kembali semangat persatuan pada tanggal 212. Setuju? Setuju? Kami berharap Imam Besar sudah pulang, Amin.
Di atas mobil komando di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024), Ketua DPP Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Muhammad Alatas, menyatakan, “Kita kumpul sama-sama untuk aksi besok reuni 212 dihadiri imam besar, amin.”
Selain itu, dia menyatakan dalam demonstrasi hari ini bahwa dia telah berusaha untuk mengunjungi Istana Negara, tetapi mereka hanya menerima berkas tuntutan dari reuni 411.